Tuesday, October 6, 2009

Rika Sano Dipukul Balok

[ Senin, 05 Oktober 2009 ]

Sebelum Dibekuk, Pelaku Ditembak DENPASAR - Karuan saja Rika Sano, 33, warga negara (WN) asal Jepang merenggang nyawa. Bagaimana tidak! David Goltar Wicaksono, 26, warga asal Malang, Jatim, pelaku tunggal perampokan, pemerkosa dan pembunuh itu dengan sadis menghabisi wanita berparas cantik tersebut dengan cara memukul batok kepala korban berulang kali. Pelaku menggunakan tiga batang kayu ukuran jumbo. Aksi sadis pelaku itu sejatinya dilakukan pada Jumat (25/9) lalu (baca kronologi, Red). Kapotabes Denpasar, Kombespol I Gde Alit Widana Minggu (4/10) kemarin kepada awak media mengatakan, David nekat membunuh korban karena kalap. Ini karena aksi perampokan yang dia lakukan mendapat perlawanan sengit dari korban. "Motifnya perampokan. Karena korban melawan itulah David kemudian mengambil kayu dan memukul dahi kanan serta kepala korban berkali-kali," katanya. Sementara itu, terkait pengungkapan kasus tersebut mantan Kapolres Tabanan dan Gianyar ini menegaskan, terlebih pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), di bilangan Jalan Mertanadi, Kuta, Badung untuk kedua kalinya pasca penemuan jasad korban Senin (28/9) lalu. Pasalnya, di lahan kosong itu Tim Indentifikasi menemukan MP-4 yang berada tak jauh dari tubuh korban tergelatak di semak-semak. Penyelidikan pun lantas digencarkan dengan memfokuskan penemuan piranti elektronik itu. "Pengungkapan kasus ini berawal dari penemuan MP-4 tersebut," jelasnya seakan menegaskan kalau kejahatan apa pun itu tak ada yang sempurna alias kerap kali meinggalkan jejak. Selain itu, lanjut Alit, pihaknya juga dibantu oleh keterangan beberapa saksi yang mengenali wajah David yang belakangan diketahui karyawan sebuah perusahaan rokok di bilangan Jalan Baypass Ngurah Rai. Dari sana kemudian dibuatkan sketsa wajah pelaku. Tanpa menunggu lama, Tim gabungan Poltabes berikut Polsek Kuta kemudian melacak keberadaan David. Hasilnya, tempat berdomisili pelaku dikantongi petugas yakni di Jalan Pemogan Gang Taman No 18, Densel. "Yang memperkuat dugaan kalau dia (David, Red) adalah pelakunya tak lain karena anggota kembali menemukan sebuah bola mimpi (cendramata) milik Rika Sano di kamar kosnya," papar perwira tiga melati di pundak ini. Namun, saat penggerebekan berlangsung di tempat kos pelaku itu petugas tidak menemukan pria bertubuh tambun beranak satu tersebut. Usut punya usut, pelaku ternyata berada di Malang, Jatim. "Anggota saya perintahkan untuk segera mengejarnya," imbuhnya. Alhasil, Jumat (2/10) petang David pun akhirnya berhasil diciduk petugas saat berada di Pasar Kepanjong, Malang, Jatim setelah sebelumnya sempat nyanggong berjam-jam. Di sana, polisi juga menemukan barang bukti (BB) milik korban Rika Sano di tas pelaku. "Pelaku sempat melakukan perlawanan dengan mencoba melarikan diri. Nah, karena setelah diperingati tidak diindahkan, kami lumpuhkan dengan timah panas di kaki kirinya," ungkapnya. Sementara itu, Alit Widana yang siang kemarin didampingi Kapolsek Kuta AKP Dodi Prawira Negara berikut Kasat Reskrim Poltabes, Kompol Rendra Redita Dewayana juga membeber track record David di jagad kriminal. Dijelaskan, setelah dikerangkeng berikut melakukan interogasi David ternyata adalah spesialis perampok kaum hawa. Bahkan, dari pemeriksaan sementara, pelaku mengaku telah melakukan aksinya sebanyak enam kali (termasuk dua korban Jepang, Miyami dan Rika Sano). "Daerah operasinya di Kuta dan di Jalan Imam Bonjol, Denpasar," tambahnya. Kendati demikian, polisi tidak serta merta menelan ucapan pelaku begitu saja. Menyusul pelaku diduga kuat melakukan aksi jahatnya lebih dari itu. Sedangkan, setiap kali melancarkan aksinya, David terlebih membekali diri dengan sebuah lencana polri, rompi hitam yang di belakangnya bertuliskan Polisi serta foto. Hal itu, kata Alit, tak lain untuk mengelabui calon korbannya. Pasalnya, sebelum beraksi, pelaku terlebih dahulu menguntit calon korbannya. Dengan berbagai alasan, pelaku kemudian mendekati calon korban berikut menawari jasa transportasi. Hal serupa juga yang dilakukan pelaku kepada Rika Sano dan sobatnya yang selamat, Mayumi Someya, 30, yang tak lain juga menjadi korban perampokan berikut pelecehan seksual. "Mayumi nyaris juga diperkosa, dia juga ditelanjangi pelaku," pungkasnya sembari menambahkan, pelaku berikut sejumlah barang bukti (BB) kedua korban. BB yang berhasil diamankan di antaranya sandal korban berwarna cokelat, spon bedak, kunci kamar hotel, HP merek Vuvo, tas wanita abu-abu, dua jepit rambut, bedak, alat cukur, catut, celana dalam bercorak pink. Kemudian ada gunting kuku dan perlengkapan wanita lainnya. Selain itu, juga diamankan tiga kayu ukuran jumbo, botol Vodka, Hp CDMA dan changer, buku terjemahan Jepang-Indonesia, kaca mata, dan satu unit sepeda motor Yamaha Mio No Pol P 5687 YF yang telah diamankan di Poltabes Denpasar. Pelaku sendiri juga dijerat dengan dua pasal yakni pasal 328 penculikan dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Judi Camat Digulung

[ Selasa, 06 Oktober 2009 ]

Menyerupai Togel, Sembilan Diamankan AMLAPURA - Sindikat perjudian jenis baru berhasil dibongkar jajaran Polres Karangasem. Praktik judi yang mirip toto gelap (togel) ini punya nama keren Three Reward Emas. Di beberapa wilayah di Karangasem, judi ini lebih dikenal dengan sebutan Judi Camat. Karena dalam proses pengundian berlangsung, judi ini menggunakan istilah camat sebagai koordinatornya.Praktik judi ini terkuak setelah anggota Sat Reskrim Polres Karangasem berhasil membekuk sembilan orang pelakunya. Mereka ditangkap pada Minggu (4/10) lalu dalam waktu yang hampir bersamaan. Yakni sekitar pukul 16.00 dengan lokasi berbeda. Yakni di Selat dan Rendang.Kesembilan orang yang ditangkap berasal dari berbagai profesi. Ada yang buruh tukang, pekerja swasta, hingga ada yang mengaku oknum anggota TNI. Dan, saat penangkapan berlangsung semua pelakunya sedang berada di rumah.Di Selat, petugas berhasil menahan I Gusti Ngurah Bawantara, 44, dari Dusun Padangaji Kawan, Desa Pringsari; I Dewa Putu Wirta, 37, dari Banjar Taman Darma, Desa Pringsari; I Nyoman Sudiarka, 52, dari Banjar Pakudansih, Desa Muncan; I Nyoman Darsana,65, dari Banjar Gunung Biau, Desa Muncan; I Made Megantara, 23, dari Banjar Meranggi, Desa Muncan; I Nyoman Ngenu Irawan, 33, dari Banjar Yeha, Desa Sebudi.Sementara di Rendang, pada tempat yang bersamaan yakni di Banjar Rendang Tengah petugas berhasil membekuk I Nyoman Bagia, 28, dan I Wayan Sudarta. Serta I Wayan Artana, 34, dari Banjar Bangbang Kangin.Dari sembilan orang tersebut dua di antaranya berstatus sebagai ''camat''. Yakni I Wayan Sudarta dan I Dewa Putu Wirta. Sementara satu orang lagi yakni I Nyoman Sudiarta punya jabatan sebagai staf koordinator. Sementara enam orang lainnya berstatus sebagai pengecer.Pahumas Polres Karangasem AKP Syamsul Hayat menyebutkan penangkapan ini didasarkan informasi yang berkembang di masyarakat bahwa ada judi jenis baru. Dan, kebetulan pada Sabtu (3/10) yang lalu praktik judi ini punya jadwal pengundian.''Judi ini sudah beroperasi di Karangasem kurang lebih sebulan. Istilah yang mereka pakai untuk judi ini memang baru. Tapi berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sistem yang mereka terapkan nggak jauh beda dengan togel," jelas Pahumas, Senin (5/10) siang.Menurut Pahumas, kemiripan ini ditunjukan dengan pola pemasangan angka di tingkat pengecer. Pasang dua angka tarifnya Rp 1.000. Kalau menang uang yang didapat sebesar Rp 60 ribu. Selanjutnya, menang tiga angka yang didapat Rp 150 ribu. Sementara menang empat angka, uang yang didapat sebesar Rp 2,5 juta."Sindikat ini terstruktur. Di tingkat bawah statusnya pengecer. Di tingkat kecamatan, orangnya punya sebutan camat. Dan, struktur ini terus sampai tingkat provinsi. Katanya sih pusat judi ini di Jakarta," imbuh Pahumas.Berarti ada jabatan Bupati dan Gubernur dong? "Wah saya belum tahu apa istilahnya kalau di tingkat kabupaten dan provinsi. Yang jelas kasus ini masih kami dalami," sergah Pahumas.Dari tangan sembilan orang pelaku perjudian tersebut, petugas berhasil menyita barang bukti (BB) yang tak jauh beda dengan togel pada umumnya. Ada uang yang totalnya mencapai Rp 505 ribu serta sejumlah alat tulis.