[ Selasa, 06 Oktober 2009 ]
Menyerupai Togel, Sembilan Diamankan AMLAPURA - Sindikat perjudian jenis baru berhasil dibongkar jajaran Polres Karangasem. Praktik judi yang mirip toto gelap (togel) ini punya nama keren Three Reward Emas. Di beberapa wilayah di Karangasem, judi ini lebih dikenal dengan sebutan Judi Camat. Karena dalam proses pengundian berlangsung, judi ini menggunakan istilah camat sebagai koordinatornya.Praktik judi ini terkuak setelah anggota Sat Reskrim Polres Karangasem berhasil membekuk sembilan orang pelakunya. Mereka ditangkap pada Minggu (4/10) lalu dalam waktu yang hampir bersamaan. Yakni sekitar pukul 16.00 dengan lokasi berbeda. Yakni di Selat dan Rendang.Kesembilan orang yang ditangkap berasal dari berbagai profesi. Ada yang buruh tukang, pekerja swasta, hingga ada yang mengaku oknum anggota TNI. Dan, saat penangkapan berlangsung semua pelakunya sedang berada di rumah.Di Selat, petugas berhasil menahan I Gusti Ngurah Bawantara, 44, dari Dusun Padangaji Kawan, Desa Pringsari; I Dewa Putu Wirta, 37, dari Banjar Taman Darma, Desa Pringsari; I Nyoman Sudiarka, 52, dari Banjar Pakudansih, Desa Muncan; I Nyoman Darsana,65, dari Banjar Gunung Biau, Desa Muncan; I Made Megantara, 23, dari Banjar Meranggi, Desa Muncan; I Nyoman Ngenu Irawan, 33, dari Banjar Yeha, Desa Sebudi.Sementara di Rendang, pada tempat yang bersamaan yakni di Banjar Rendang Tengah petugas berhasil membekuk I Nyoman Bagia, 28, dan I Wayan Sudarta. Serta I Wayan Artana, 34, dari Banjar Bangbang Kangin.Dari sembilan orang tersebut dua di antaranya berstatus sebagai ''camat''. Yakni I Wayan Sudarta dan I Dewa Putu Wirta. Sementara satu orang lagi yakni I Nyoman Sudiarta punya jabatan sebagai staf koordinator. Sementara enam orang lainnya berstatus sebagai pengecer.Pahumas Polres Karangasem AKP Syamsul Hayat menyebutkan penangkapan ini didasarkan informasi yang berkembang di masyarakat bahwa ada judi jenis baru. Dan, kebetulan pada Sabtu (3/10) yang lalu praktik judi ini punya jadwal pengundian.''Judi ini sudah beroperasi di Karangasem kurang lebih sebulan. Istilah yang mereka pakai untuk judi ini memang baru. Tapi berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sistem yang mereka terapkan nggak jauh beda dengan togel," jelas Pahumas, Senin (5/10) siang.Menurut Pahumas, kemiripan ini ditunjukan dengan pola pemasangan angka di tingkat pengecer. Pasang dua angka tarifnya Rp 1.000. Kalau menang uang yang didapat sebesar Rp 60 ribu. Selanjutnya, menang tiga angka yang didapat Rp 150 ribu. Sementara menang empat angka, uang yang didapat sebesar Rp 2,5 juta."Sindikat ini terstruktur. Di tingkat bawah statusnya pengecer. Di tingkat kecamatan, orangnya punya sebutan camat. Dan, struktur ini terus sampai tingkat provinsi. Katanya sih pusat judi ini di Jakarta," imbuh Pahumas.Berarti ada jabatan Bupati dan Gubernur dong? "Wah saya belum tahu apa istilahnya kalau di tingkat kabupaten dan provinsi. Yang jelas kasus ini masih kami dalami," sergah Pahumas.Dari tangan sembilan orang pelaku perjudian tersebut, petugas berhasil menyita barang bukti (BB) yang tak jauh beda dengan togel pada umumnya. Ada uang yang totalnya mencapai Rp 505 ribu serta sejumlah alat tulis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment